Dengan semakin ketatnya persaingan di dunia kerja, Anda perlu membekali diri dengan dua keterampilan: hard skill dan soft skill. Pelamar yang ingin sukses pasti akan menunjukkan kedua keterampilan unggul ini. Untuk melakukan ini, akan membantu untuk memahami perbedaan antara kedua jenis keterampilan ini.
Apa yang dimaksud dengan hard dan soft skill
Hard skill merupakan kemampuan yang dapat Anda pelajari atau keahlian yang bisa diukur dengan mudah Biasanya, Anda akan mempelajari hard skill di kelas, melalui buku dan materi pelatihan lainnya, bisa juga di tempat kerja.
Berikut adalah contoh hard skill :
- Kecakapan dalam bahasa asing.
- Gelar atau sertifikat.
- Kecepatan mengetik.
- Pengoperasian alat berat.
- Pemrograman komputer, dan masih banyak lagi.
Hard skill ini sering tercantum pada surat lamaran serta resume Anda, selain itu biasanya tidak hilang karena memang hal tersebut adalah keterampilan nda . Di sisi lain, soft skill adalah kemampuan subjektif yang jauh lebih sulit diukur. Juga dikenal “keterampilan interpersonal” atau “keterampilan orang”. Soft skill umumnya berkaitan dengan bagaimana Anda berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain.
Beberapa contoh soft skill adalah:
- Komunikasi.
- Fleksibilitas.
- Kepemimpinan.
- Motivasi.
- Kesabaran.
- Kerja tim.
- Manajemen waktu.
Tidak sama dengan hard skill, sulit untuk memberikan bukti spesifik bahwa Anda mempunyai soft skill. Anda tidak dapat hanya mengatakan bahwa Anda memiliki keterampilan atau kemampuan interpersonal. Di sisi lain, Anda dapat menunjukkannya dengan cara bahwa Anda memiliki kualitas tersebut dengan membagikan contoh saat Anda menggunakannya.
Skill yang wajib Anda dimiliki sebelum bekerja
Sebelum memasuki dunia kerja, masih banyak tindakan pencegahan yang harus dilakukan. Nah, selain dua keterampilan tersebut, ada baiknya untuk mempersiapkan 5 skill berikut ini sebelum memasuki dunia kerja:
Ketahui peluang kerja
Sebelum Anda melamar pekerjaan, Anda harus mencari tahu apa peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan. Ini akan menjadi motivasi dan secercah harapan, menunjukkan jalan menuju kesuksesan. Perlu Anda ketahui bahwa Indonesia dikabarkan berpeluang menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-7 di dunia pada tahun 2030.
Artinya Indonesia membutuhkan lebih dari 3 juta pekerja per tahun. Itu berarti akan ada lowongan pekerjaan untuk lebih dari 3 juta orang pada tahun 2030.Mungkin saat ini dunia kerja memiliki peluang yang besar bukan? Persoalannya, persaingan masih relatif tinggi, di mana perusahaan dari waktu ke waktu lebih selektif dalam memilih pekerja.
Cari gaji yang sesuai
Masa dulu, ketika melamar pekerjaan, Anda biasanya akan membandingkan gaji dengan teman guna mengetahui apakah gajinya rata-rata atau tidak. Namun kini, seiring perkembangan teknologi informasi, pengecekan kelayakan gaji bisa dilakukan dengan lebih mudah, cepat, nyaman dan akurat.
Ada sejumlah metode yang dapat Anda gunakan untuk menentukan standar gaji yang harus Anda bayarkan berdasarkan beban kerja Anda. Tentunya standar yang digunakan cukup presisi untuk memudahkan proses perbandingan gaji tanpa mengandalkan dugaan.
Bekali diri dengan keterampilan dan keahlian
Seperti yang diketahui bersama bila rencana manusia tidaklah akan selalu bisa berjalan dengan lancar dan tidak setiap kali Anda bisa menjalankan pekerjaan sebagaimana mestinya. Setiap bisnis pasti akan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi, dengan begitu anda pun harus bisa berkembang.
Apabila Anda gagal beradaptasi dan membekali diri, bisa saja Anda akan digantikan dengan para pekerja baru di mana mereka pastinya jauh lebih up to date. Karena itu, jika Anda tidak ingin ada yang menggantikan posisi di tempat kerja, selalu asah diri agar semakin baik.
Ubah pola pikir
Tahukah Anda apa yang membedakan antara mereka yang berhasil dengan yang gagal pada pekerjaannya? Tidak lain karena pola pikir. Saat ada 犀利士
suatu masalah di dalam pekerjaan, Anda dapat mengeluh atau segera mengambil tindakan dan kemudian memperbaikinya. Ini merupakan keputusan yang bergantung kepada pola pikir tiap-tiap individu dalam mengatasi masalah di pekerjaan.
Apabila saat itu Anda merasa buntu, ada baiknya tidak menyerah begitu saja. Apabila Anda mudah tergeser atau menyerah oleh talenta dari orang lain yang siap mencari solusi dari masalah tersebut maka bisa saja Anda gagal.
Tetapi bila Anda selalu siap dengan segala jalan keluar dari masalah-masalah tersebut tentunya hal ini bisa membuat pola pikir menjadi lebih terbuka dan malah menganggap setiap masalah tersebut adalah tantangan yang harus bisa diselesaikan agar dapat menjadi lebih sukses.
Konsisten
Tidak semua dapat bertahan di dunia kerja, karena tidak mampu beradaptasi seperti yang dijelaskan pada poin 3 di atas. Namun seiring dengan penyesuaian, Anda juga perlu mengingat satu kunci sukses di tempat kerja: KONSISTENSI. Hanya beberapa orang yang memiliki konsistensi, dan kebanyakan orang dapat berhasil.
Mengapa demikian? Karena pada dunia kerja selalu mengharapkan yang terbaik dari Anda dan jika Anda mencapainya, Anda telah menunjukkan konsistensi, yang akan menyenangkan perusahaan. Sebaliknya jika konsistensi tidak dijaga (misalnya karena malas), hasil kerja akan terus menurun.
Tentu saja, ini mengecewakan majikan dan dia mungkin menemukan pengganti Anda. Oleh karena itu, jangan pernah mengabaikan konsistensi dalam bekerja dan selalu pertahankan apapun yang Anda lakukan, karena itu bisa menjadi nilai lebih untuk diri sendiri.