Meraih IPK tinggi dengan predikat cumlade saat lulus kuliah menjadi suatu kebanggaan bagi sebagian mahasiswa. Hal ini bisa membuktikan bahwa mereka mampu memahami seluruh ilmu yang diberikan selama duduk di bangku perguruan tinggi. Akan tetapi, ketika lulus kuliah, belum tentu predikat cumlaude tersebut menjamin kamu langsung mendapat pekerjaan.
Antara dunia kerja dengan lingkungan kampus tentu sangat berbeda, sehingga tak bisa disamakan. Kenyataan yang harus diterima bahwa tidak ada hubungan pasti antara gelar dan nilai tinggi bisa sukses ketika membangun karir di dunia kerja. Kira-kira apa alasanya?
1. IPK Tidak Mencerminkan Kemampuan
Faktanya, cuma sekitar 10-20 persen akademik yang terpakai di perusahaan. Secara garis besar, hal tersebut meliputi baca tulis hitung hafal, akan tetapi yang menjadi kelemahannya adalah ketika di bangku kuliah sebagian besar mahasiswa tidak diajarkan tentang cara mengaplikasikan atau mempraktekkan ilmu tersebut di kehidupan nyata. Meski memiliki IPK yang tinggi, belum tentu lulusan cumlaude punya kemampuan sesuai kualifikasi perusahaan.
2. Minim Pengalaman di Luar Kegiatan Akademik
Alasan lain kenapa mahasiswa Cumlade belum tentu lulus di dunia kerja adalah kurangnya pengalaman di bidang non-akademik. Seperti pengalaman magang atau berorganisasi. Jika kamu pernah mengikuti kegiatan di luar akademik, perusahaan akan menilai bahwa kamu mampu bekerja dalam sebuah sistem dan juga tim. Orang-orang yang dapat mengikuti sistem tersebutlah yang paling dicari perusahaan saat ini.
3. Tidak Mampu Berkomunikasi dengan Baik
Skill komunikasi baik secara verbal maupun tekstual sangat penting bagi lulusan baru. Saat kuliah, kamu harus mempelajari segala hal tentang suatu bidang dengan sangat mendalam. Tapi, jangan hanya mengutamakan nilai akademik saja, karena itu belum menjamin kesuksesan karir di dunia kerja.
Kamu perlu mengasah kemampuan berkomunikasi dengan sangat baik. Mengutip dari Forbes, Natalia Peart menyatakan bahwa seseorang yang mampu berkomunikasi verbal akan mudah menyampaikan suatu gagasan atau ide terkait layanan dan produk yang akan dibuat dengan cara baik.
Sementara untuk kemampuan berkomunikasi secara tekstual diperlukan pada saat mengirim pesan atau email profesional kepada klien. Memiliki predikat cumlaude saja tidak akan berguna apabila kamu tidak mampu berkomunikasi dalam pekerjaan.
4. Hanya Bisa Bekerja Sendiri
Ketidakmampuan kamu bekerja sama dengan tim dapat menjadi penghalang di dunia kerja. Memang saat mendapat predikat cumlaude, kamu bisa melakukannya dengan cara belajar yang giat dan rajin. Tapi kadang kala, selama proses tersebut membuat kamu lebih sering fokus pada diri sendiri. Jadi jarang punya waktu untuk bertemu dengan teman-teman kampus. Padahal kemampuan bekerjasama dengan tim sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan berskala besar. Jika tidak, hal tersebut hanya berpengaruh buruk dalam dunia kerja.
5. Minim Relasi
Alasan berikutnya kenapa nilai cumlaude tidak menjamin kamu bisa langsung diterima kerja adalah kurangnya network atau relasi. Kalau ingin mudah mencari pekerjaan, kamu harus membangun relasi yang luas selama kuliah. Karena bisa jadi pekerjaan akan datang dari orang-orang yang kamu kenal. Sangat membantu sekali ketika harus bersaing dengan banyak kandidat lain. Mendapat rekomendasi dari orang dalam akan memudahkan kamu masuk ke suatu perusahaan, inilah fakta sesungguhnya.
6. Tidak Mempunyai Skill Leadership
Perusahaan sangat membutuhkan orang-orang yang memiliki jiwa kepemimpinan tinggi karena dinilai dapat menjalankan semua tugasnya dengan baik. Walau di awal karir kamu tidak langsung diperintah sebagai pemimpin, namun bukan berarti kemampuan tersebut diabaikan. Mengutip dari Forbes, setiap individu dapat menciptakan motivasi terhadap diri sendiri serta orang-orang di sekitarnya untuk melakukan pekerjaan terbaik.
Kemampuan kamu akan sangat dihargai apabila ikut andil dalam kesuksesan perusahaan tempat bekerja. Salah satu caranya adalah melatih skill leadership. Mulailah dari diri sendiri, tanamkan sifat pantang menyerah, dan terus disiplin melakukannya.
7. Tidak Punya Kemampuan Berinteraksi
Meski tidak semua, rata-rata mahasiswa cumlaude tidak memiliki kemampuan berinteraksi dengan orang sekitar (interpersonal skill). Bisa disebabkan oleh fokus selama kuliah yang hanya mengejar nilai, berusaha sendiri, dan jarang berteman. Skill interpersonal tentu sangat dibutuhkan, yang mana merupakan kombinasi antara kemampuan berkomunikasi dan kerjasama tim.
Menurut Alison Doyle, banyak perusahaan yang menginginkan karyawannya supaya dapat saling bertukar pikiran antara satu sama lain. Kemampuan interpersonal juga dinilai dapat membuka kesempatan baru bagi kamu yang ingin naik jabatan atau menerima gaji lebih besar. Apabila ingin melatih skill ini, kamu dapat berpartisipasi dalam organisasi kampus atau mengikuti event-event khusus mahasiswa.
Akhir Kata
Sukses meraih predikat cumlaude memang bukan hal mudah karena dibaliknya ada usaha keras selama duduk di perguruan tinggi. Namun bukan berarti ada jaminan bahwa ketika lulus nanti, kamu bisa langsung diterima kerja. Mengejar IPK tinggi memang sesuatu yang bagus, tapi jangan lupakan berbagai skill di atas untuk meningkatkan keterampilan. Memahami pembelajaran akademik saja tidak cukup, karena perusahaan lebih membutuhkan orang-orang terampil yang mampu mengikuti sistemnya.